LAPORAN PRAKTIKUM
Hari/tanggal praktikum : Jum’at, 30 Juli 2010
Tempat : Laboratorium Biologi (Ruang C)
Pembimbing : Dra. Herfen Suryati
Judul Praktikum : Difusi dan osmosis
Pemakalah : Afina Alfasia
Indira Dayang Mahdayana
Magda Dwi Apriani
Reza Rizky Amalia
Kelas : XI IPA 1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupannya, sel-sel melakukan pertukaran gas-gas respirasi, menyerap nutrisi dan vitamin, dan memasukkan serta mengeluarkan air. Selain itu, sel-sel juga mengeluarkan/membuang produk-produk eksresi. Beberapa jenis sel juga menyekresi zat-zat, seperti enzim dan hormone. Semua zat dalam proses tersebut masuk dan keluar dari dan ke dalam sel dengan cara melintasi membrane sel atau membrane plasma. Proses keluar masuknya bahan/zat dari dan ke dalam sel disebut transportasi zat. Transportasi zat ada yang berlangsung dengan cara transportasi pasif, yaitu mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, dan ada yang berlangsung dengan cara transportasi aktif, yaitu melawan aliran perbedaan konsentrasi.
Pada praktikum kali ini kami mencoba mengamati dengan transportasi zat pasif yaitu dengan osmosis dan difusi. Kami ingin mengetahui apa yang terjadi selama osmosis dan difusi melintasi membran.
B. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimanakah perubahan ketinggian air pada masing-masing pipa sedotan?
- Pipa sedotan mana yang mengalami perubahan ketinggian air begitu cepat? Pipa sedotan mana yang mengalami perubahan ketinggian air begitu lambat? mengapa demikian?
- Bandingkan pipa sedotan dengan membran kulit telur dan membran epidermis bawang bombay yang masing-masing berisi larutan sirup pekat, pipa sedotan mana yang menunjukkan perubahan ketinggian air paling cepat?
- Mengapa warna larutan KI tersebut bisa merambat di sepanjang epidermis bawang bombay?
C. TUJUAN
- Mengamati proses osmosis dengan menggunakan membran epidermis bawang bombay dan epidermis telur.
- Menjelaskan perbedaan proses difusi dan osmosis.
- Mengamati proses difusi pada epidermis bawang Bombay.
- Menjelaskan mekanisme proses difusi berdasarkan hasil pengamatan.
- Membandingkan mekanisme tranpor pada membran (difusi dan osmosis).
II. MATERI POKOK
Transportasi zat melalui membrane
Transportasi zat melalui membrane plasma dapat terjadi melalui transportasi pasif dan transportasi aktif.
a. Transportasi pasif
Transportasi molekul atau senyawa yang searah gradient konsentrasi. Pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Transportasi molekul atau zat yang tidak mengkonsumsi energi. Arah gerakan molekul adalah 2 arah (bolak-balik). Berdasarkan jenis molekul atau zat yang bergerak dibedakan atas osmosis dan difusi.
Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul atau zat dari kerapatan tinggi (hipertonis) menuju jedaerah kerapatan rendah (hipotonis), sehingga kerapatannya menjadi sama. Molekul-molekul seperti gas (oksigen dan karbondioksida), molekul air, zat (gula, partikel, dll) dan ion, bergerak sepanjang waktu. Pergerakan molekul atau zat akan terhenti bila kerapatan kedua daerah telah sama (mencapai kesetimbangan).
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air (zat pelarut) dari daerah yang pelarutnya banyak (hipotonis) ke daerah yang pelarutnya sedikit (hipertonis). Osmosis disebut juga difusi membrane, air masuk ke dalam sel bila konsentrasi larutan dalam sel lebih tinggi daripada larutan diluar sel, demikian sebaliknya. Osmosis dapat menjaga kesetimbangan larutan did lam dan diluar sel. Jika air terlalu banyak masuk ke dalam sel, maka sel akan menggelembung atau pecah. Jika air banyak keluar dari sel, maka sel akan mengkerut yang disebut dengan istilah plasmolisis.
III. METODE PRAKTIKUM dan PEMBAHASAN
A. PERCOBAAN OSMOSIS
Tujuan :
1. Mengamati proses osmosis dengan menggunakan membran epidermis bawang bombay dan epidermis telur.
2. menjelaskan perbedaan proses difusi dan osmosis.
Alat dan bahan:
1. Pinset
2. sedotan bening transparan dengan diameter yang besar
3. petri dish
4. gelas ukur 10 ml
5. gelas kimia 100 ml
6. Air
8. Silet
9. epidermis bawang bombay
10. epidermis telur (lapisan dalam yang berwarna putih)
Cara kerja:
A. Mengambil membrane semipermeabel epidermis bawang bombay
1. Ambil satu siung bawang bombai
2. Potong bagian tengah bawang dengan menggunakan silet atau cutter
3. Lepaskan lapisan bagian dalam pada dari setiap lapisan bawang bombay
B. Mengambil membran semipermeabel kulit telur
1. Ambil satu butir telur ayam
2. Lubangi telur tersebut pada bagian ujung, dan keluarkan isinya
3. Ketuklah kulit telur tersebut secara perlahan hingga retak
4. Lepaskan lapisan kulit yang keras perlahan-lahan hingga tampak lapisan kulit yang berwarna putih. usahakan lapisan kulit putih tersebt tidak robek
5. Letakkan epidermis kulit telur tersebut dalam wadah berisi air hingga terendam
C. menyiapkan larutan sirup
1. Buatlah larutan sirup 75%, dengan cara ambil 7.5 ml sirup kemudian tambahkan air hingga volumenya menjadi 10 ml
2. Buatlah larutan sirup 50 % dengan cara ambil 5 ml larutan sirup kemudian tambahkan air hingga 10 ml
3. Buatlah larutan sirup 25% dengan cara ambil 2.5 ml sirup dan tambahkan air hingga 10 ml
4. buatlah larutan sirup 5% dengan cara ambil 0.5 ml sirup dan tambahkan air hingga 10 ml
D. Membuat perangkat percobaan
1. Potong pipa sedotan sepanjang 10 cm.
2. Tutup salah satu lubang pipa sedotan dengan menggnakan membran kulit telur.
3. Ikat dengan menggunakan benang jahit yang kuat dan rapat.
4. Buatlah 5 rangkaian pipa sedotan. Pipa sedotan pertama isi dengan 3 ml larutan sirup 100 % (pekat), pipa sedotan kedua isi dengan 3 ml larutan sirup 75%, pipa ke tiga isi dengan larutan sirup 50 %, pipa ke empat isi dengan larutan sirup 25 % dan pipa sedotan ke lima isi dengan larutan sirup 5%.
5. Letakkan ke-5 pipa sedotan tadi di dalam gelas kimia yang berisi air biasa.
6. Amati peribahan ketinggian air sirup dengan interval waktu 5 menit selama 3 kali pengukuran.
7. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan.
8. Ulangi hal yang sama untuk pipa sedotan yang di bungkus oleh epidermis bawang Bombay.
Tabel hasil pengamatan
Epidermis Bawang Bombay
Perangkat | 5 menit ke 1 | 5 menit ke 2 | 5 menit ke 3 | keterangan |
Pipa sedotan + sirup 100% | 0,1 ml | 0 ml | 0 ml | Angka 0 menandakan ketinggian air tidak berubah |
Pipa sedotan + sirup 75% | 0 ml | 0 ml | 0 ml | |
Pipa sedotan + sirup 50% | 0 ml | 0 ml | 0 ml | |
Pipa sedotan + sirup 25% | 0 ml | 0 ml | 0 ml | |
Pipa sedotan + sirup 5% | 0 ml | 0 ml | 0 ml |
Epidermis telur
Perangkat | 5 menit ke 1 | 5 menit ke 2 | 5 menit ke 3 | keterangan |
Pipa sedotan + sirup 100% | 0,5 ml | 0,2 ml | 0,2 ml |
|
Pipa sedotan + sirup 75% | 0,3 ml | 0,2 ml | 0,1 ml |
|
Pipa sedotan + sirup 50% | 0,3 ml | 0,3 ml | 0,2 ml |
|
Pipa sedotan + sirup 25% | 0,3 ml | 0,1 ml | 0,3 ml |
|
Pipa sedotan + sirup 5% | 0 ml | 0 ml | 0,1 ml |
|
Pertanyaan!
1. Bagaimanakah perubahan ketinggian air pada masing-masing pipa sedotan?
- · Pada percobaan epidermis bawang bombay, ketinggian air rata-rata tidak berubah dari menit ke 5 pertama sampai menit ke lima terakhir.
- · Pada percobaan epidermis telur, ketinggian rata-rata air setiap 5 menit mengalami kenaikan sekitar 0,1 ml.
2. Pipa sedotan mana yang mengalami perubahan ketinggian air begitu cepat? Mengapa demikian, jelaskan jawabanmu!
- · Pipa sedotan + sirup 100%. Karena kadar zat terlarutnya lebih pekat (konsentrasinya lebih tinggi) menyebabkan air di luar sel lebih cepat masuk untuk mencapai kesetimbangan.
3. Pipa sedotan mana yang mengalami perubahan ketinggian air begitu lambat? Mengapa demikian?
- · Pipa sedotan + sirup 5%. Karena kosentrasi air diluar sel hampir sama dengan konsentrasi di dalam sel, menyebabkan membrane tidak terlalu peka untuk menerima perpindahan molekul air dari luar sel.
4. Bandingkan pipa sedotan dengan membran kulit telur dan membran epidermis bawang bombay yang masing-masing berisi larutan sirup pekat, pipa sedotan mana yang menunjukkan perubahan ketinggian air paling cepat?
- · Pipa sedotan dengan membrane kulit telur. Karena membrane telur tingkat semipermeabelnya lebih tinggi daripada membrane epidermis bawang Bombay, menyebabkan membrane tersebut cepat rusak dan juga tidak mempunyai diding sel yang bertugas sebagai tempat lalu lintas pada sel yang menyebabkan molekul air lebih mudah masuk.
5. Menurut pendapatmu peristiwa apa yang ditunjukkan pada kegiatan ini? Mengapa dan jelaskan!
- · Pada percobaan ini terjadi peristiwa osmosis. Dimana terjadi perpindahan molekul air dari gelas kimia (hipotonis) ke dalam pipa sedotan (hipertonis) melewati membrane kulit telur atau membrane epidermis bawang Bombay. Perpindahan ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi, larutan di luar sel membrane konsentrasinya lebih rendah sedangkan larutan di dalam sel konsentrasinya tinggi.
B. PERCOBAAN DIFUSI
Tujuan :
1. Mengapa proses difusi pada epidermis bawang bombay
2. Menjelaskan mekanisme proses difusi berdasarkan hasil pengamatan
Alat dan bahan :
1. membran epidermis bawang bombay
2. tepung beras atau tepung terigu
3. Reagen KI atau lugol
4. pipet tetes
5. pinset
5. petri dish
Cara kerja :
1. Ambil membran epidermis bawang Bombay.
2. Lumuri membran epidermis bawang bombay dengan menggunakan tepung beras atau tepung terigu hingga seluruh permukaan membran tertutup oleh tepung.
3. Ambil reagen KI atau lugol dengan menggunakan pipet, amati dan catat warna dasar larutan KI.
4. Teteskan larutan KI pada permukaan atas membran epidermis bawang bombay, amati perubahan yang terjadi.
Hasil pengamatan
No. | 5 menit ke 1 | Jumlah | Keterangan |
Bawang 1 | 2,3 cm x 1,2 cm | 2,7 cm | 1 tetes larutan |
Bawang 2 | 1.5 cm x 1 cm | 1,5 cm | 1 tetes larutan |
Bawang 3 | 3,5 cm x 1,6 cm | 5,6 cm | 2 tetes larutan |
Bawang 4 | 1,5 cm x 1,4 cm | 2,1 cm | 2 tetes larutan |
Bawang 5 | 1,6 cm x 2,5 cm | 4 cm | 3 tetes larutan |
Bawang 6 | 4 cm x 2 cm | 8 cm | 3 tetes larutan |
Pertanyaan
1. Peristiwa yang ditunjukkan oleh perambatan warna reagen pada epidermis adalah peristiwa difusi, mengapa demikian jelaskan jawabanmu!
- · Membran epidermis bawang Bombay bersifat hipotonis dan semipermeabel, sedangkan larutan KI bersifat Hipertonis karena zat terlarutnya lebih banyak daripada zat pelarutnya, sehingga pada percobaan ini larutan KI yang hipertonis tersebut molekul zat terlarutnya sebagian berpindah ke membrane epidermis bawang Bombay yang hipotonis
2. Jelaskan bagaimana warna larutan KI tersebut bisa merambat di sepanjang epidermis bawang bombay?
- membran sel menyeleksi zat-zat yang masuk dari larutan KI yang hipertonis. Larutan menyebar/merambat karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan KI dengan cairan di membran bawang bombay. Partikel-partikel zat dari hipertonis itulah yang merambat, untuk mencapai kesetimbangan.
3.Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
- · Pada percobaan ini terjadi peristiwa difusi. Dimana terjadi perpindahan molekul zat pada larutan KI (hipertonis) ke dalam sel bawang Bombay (hipotonis) yang melewati membrane. Perpindahan ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi, larutan di dalam sel membran konsentrasinya lebih rendah sedangkan larutan di luar sel konsentrasinya tinggi.
- semakin banyak tetesan larutan KI pada epidermis bawang bombay, maka semakin cepat proses perambatannya.
III. PENUTUP
A. SARAN
- Waktu dalam percobaan ini sebaiknya lebih dimanfaatkan lagi.
- Beri tanda pada pipa sedotan untuk mengetahui air sedotan dari zat terlarut berpa yang lebih cepat atau lebih lambat mengalami kenaikan.
- Pengikatan epidermis bawang Bombay dan epidermis bawang merah harus kuat dan rapat untuk menghindari adanya kebocoran dari air di dalam sedotan.
B. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah terjadi peristiwa difusi dan osmosis.
SUMBER LKS : prestasiherfen.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
http://prestasiherfen.blogspot.com/2010/08/catatan-sel.html
http://www.benbest.com/cryonics/Osmosis.jpg
http://whatiscell.files.wordpress.com/2010/04/18.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ac/Diffusion.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdBWd64WhLIQzj5PAwFs1WNAGIyHxuu5lqwSDXfeWdzKQdnPtSkPMZGQvAsRiVhr6bXOsGsFsoswV6xfN2YVgrt8ukBZvy_wmhvFR91F5jioNiW8ga3TccBBluPCUiGKN8JC2mhxlrR4_s/
http://www.sciencegear.com/petri/pfa-petri-dish.jpg
http://labkimia.com/wp-content/uploads/2010/05/649081_z1.jpg
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2 untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: platinum.
DOKUMENTASI
0 komentar:
Post a Comment