Hanya sekedar bercerita tentang pengalaman menjadi anak kos yang tinggal di kota orang
by Alenafina :D Enjoy!
by Alenafina :D Enjoy!
PART I
pengantar (5 Mei 2012)
Hari ini tepat seminggu gue jadi anak kos di kota besar,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun baru beberapa hari, tetapi gue merasa
sudah betah tinggal di sini.
Hari Sabtu yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 2012, gue
bersama bapak tercinta-Mr. Sutrisno-berangkat meninggalkan Kota Bontang menuju
Yogyakarta melalui Balikpapan. Ketika mendarat di Bandara Adi Sucipto, kami
langsung menuju tempat kos di mana gue akan stay
selama berada di Yogyakarta.
Sesampainya di depan kos, gue memperhatikan sebuah papan
yang berdiri di depan bangunan. Di sana tertulis “Kos Muslimah Fadhilah,
Sendowo Blok D 73”. Gue men-suport
diri sendiri. Fin, ini bakal jadi tempat
bermain-main mu untuk sementara ini. Semoga kamu betah dan tidak mengecewakan
bapak dan mama.
Yah, kebetulan yang punya kosan lagi kuliah jadi kami
menunggu untuk beberapa menit sampai dia kembali. Mas Adre yang punya kosan di
tugaskan sama orangtuanya untuk menjaga kosan ini. Dia merupakan kakak kelas
gue ketika waktu masih di SMA. Sekarang dia mahasiswa Universitas Gadjah Mada
jurusan Pendidikan Dokter Umum. Keren ya.
Ketika dia datang, dia memberikan kunci kamar untuk gue
dan bapak. Namanya juga baru datang, lelah, pegal-pegal, keringatan, bau badan
gak karuan sehingga kami memutuskan beristirahat sejenak di kamar kos. Kamar
kos di sini kurang lebih sama luasnya dengan kamar gue di Bontang. Bedanya
kalau di sini ada tambahan kamar mandi dalam. Kok kayak promosi ya. Hahaha
Setelah beristirahat selama beberapa menit, kami
melaksanakan tujuan selanjutnya (kayak detektif). Tujuan pertama adalah makan.
Ya, kami lapar dan kami pada saat itu sangat butuh sesuatu yang patut untuk di
makan dan bisa memberikan tenaga untuk kegiatan hari itu. Karena jalan menuju
kos itu berupa gang maka kami harus berjalan beberapa meter untuk menemukan
kendaraan. Nah, itu dia ada becak nongol satu biji. Jadilah kami naik becak.
Si abang becak, “Pak, mau ke mana?”
Bapak agak bingung, “Cari tempat makan aja, Pak. Terserah
di mana.”
Akhirnya lanjutlah si abang tukang becak mengayuhkan
becaknya ke arah yang kami tidak tahu mau ke mana. Sepanjang jalan gue melihat
ke arah kiri gue. Bangunan-bangunan yang berdiri kokoh berderet di sepanjang
jalan yang kami lalui. Itu adalah Kampus UGM. Kampus farmasi, kampus biologi,
kampus macem-macem deh. Gue membayangkan suatu saat gue bisa menjadi penghuni
salah satu kampus universitas tersebut. Amin Ya Allah.
Sudah agak lama ini, kami belum melihat adanya warung
makan. Apa si abang tukang becak ini gak tau tempat makan?
Akhirnya, Bapak berbicara lagi, “Pak, ke mall aja deh.”
Si abang tukang becak menunjukkan wajah bingung plus
bingung-bingung sambil berkata dalam bahasa Jawa, “Wah, kalo ke mall arahnya
gak ke sini eh, Pak. Ke sana seharusnya (sambil menunjukkan ke arah berlawanan).”
“Hoo, salah ini berarti. Yowess tak turun sini aja,”
balas Bapak (gak mau kalah pake bahasa Jawa juga).
Ini sebenarnya yang salah siapa ya? Haha.. Namanya
pendatang gak tau arah dan jalan yah beginilah jadinya. Akhirnya lagi, kami
jalan beberapa meter dari tempat turun tadi untuk mencari kendaraan lain. Kali
ini lebih canggih, no becak. Taksi.
Mungkin di pikiran bapak
kalau supir taksi ini lebih paham dan lebih tau jadi bapak kembali menunjukkan
tujuan yang sama ketika pertama naik becak.
“Pak, ke tempat makan yang
enak ya. Di sini soto yang enak dan terkenal di mana?
“Ooh, di arah
^%*(*(%#$*(&*%$^(&*&&. Namanya soto, Pak Soleh.”
“Yasudah ke sana saja”
Yaa intinya ketika sudah
sampai di tempat makan kami langsung makan, gak pake ditunda-tunda. Nah,
lucunya lagi (menurut gue) ketika selesai makan dan kembali mencari taksi untuk
tujuan selanjutnya, kami tidak menemukan adanya taksi yang lewat di jalan raya.
Adanya angkot doang. Kalau naik angkot nanti ke sasar lagi jadi ya kami
menunggu sampai ada taksi yang lewat. Menunggu dan menunggu. Menunggu dan
menunggu. Lima belas menit berlalu. Belum ada taksi yang lewat. Mana cuaca
panas gila lagi.
“Yasudah, Pak, kita naik
becak aja lagi. Nanti kalau ketemu taksi baru naik taksi lagi. Itu na ada
becak,”
“Oyasudah tak panggil dulu
becaknya.
Bapak berjalan menyebrangi
jalan sementara gue masih menunggu di tempat yang sama sambil menunggu bapak.
“Pak, Pak..” bapak
memanggil tukang becak dengan sedikit berteriak karena jarak yang agak jauh.
Gue yang memperhatikan
reaksi dari si abang tukang becak malah tertawa terbahak-bahak.
HAHAHAHAHA.
Ini orang agak geblek ya.
Si abang tukang becak tadi malah menjauh dari bapak dan mengayuh becaknya.
Seakan-akan gak mau menerima penumpang. Bapak yang berhenti dari langkahnya
berbalik ke arahku dan (juga) tertawa. HAHAHAAHA. Hari pertama di Kota
Yogyakarta, melelahkan sekaligus mengundang tawa, bersama bapak.
Butuh waktu sekitar dua puluh menit hingga kami berhasil
memberhentikan taksi. Kali ini giliran gue yang menunjukkan tempat.
“Pak, Amplaz”
Yuhuuuuuu..
PART II
Strategi (11 Mei 2012)
Hari ke 14..
Hari ini adalah Try Out Pertama gue di sini. Dan semalam
nih gue malah gak bisa konsen belajar. Malah tidur cepat dan tidurnya gak
nyenyak banget (sumpah). Pas tadi pagi gue selesai buat sarapan, gue baca-baca
sedikit soal-soal TPA. Gak kerasa sudah setengah tujuh aja, gue langsung capcus
menuju tempat bimbel. Karena masih pagi, jadi gue bisa melihat samar-samar
gunung merapi. Sumpah bagus banget yaa! Di Bontang mana ada gunung.
Oiya, jalan yang selalu dan selalu gue laluin ini
melintasi bundaran UGM (setau gue sih itu namanya) dan di sini lalu lintasnya
gak karuan deh. Harus ekstra hati-hati. Entah emang kemujuran gue kali ya,
diperempatan lampu merah gue gak pernah dapet lampu merah, jadi pas gue nyampe
situ dapetnya lampu ijo terus *Malah enak dong ya .
Gue sampai di tempat bimbel *sensored* dan gue Cuma liat
baru ada dua buah motor di parkir di halaman parkir. Memang nih gue murid
paling rajin yee (hahahaa). Pintu masuk yang lain aja masih dikunci, hanya
pintu utama aja yang dibuka. Petugas yang hanya seorang berada di tempat
sekertariat ngeliatin gue gitu pas gue masuk. Saking rajinnya kali ya..
*hedeehh
Sama saja. Di kelas pun belum ada penghuninya kecuali
gue. Bebaslah gue nentuin mau duduk dimana. Jelasnya gue milih tempat duduk
paling depan sebelah kanan pojok biar bisa senderan ditembok haha. Okelah
sampai sini dulu, mau belajar #eh. Semangat buat TO 1.
Kesimpulannya kalo mau TO harus datang pagi supaya dapat tempat strategis!
(setiap hari juga gue datengnya pagi loh, datang tepat di tempat bimbel pukul 06.35 dan selalu baru ada gue -aja-) :D
PART III
Hikmah dan musibah (12 Mei 2012)
Hari ini di awali dengan
TO kemampuan IPA. Selesainya sekitar pukul sembilan. Nah, gue bingung tuh
pulang ke kosan mau ngapain. Masa gue mau lanjut belajar lagi buat TO besok
(baca: TO SNMPTN yg dilaksanain FKG UGM). Kan bosen gimanaaa gitu ya.
Finally gue ngajakin Bagus sama Nadya buat keluar cari makan. Temen gue
satu itu emang baik yaa mau jadi supir *mumpung dia ada mobil #sibagus*. Nah loh, dia bingung juga mau makan di mana,
alhasil kita keliling-keliling Kota Jogja dulu sambil nemuin tempat makan. Yah,
namanya gue, pas pertama nyampe sini sampai tadi pagi kan gue gak ada
keliling-keliling Jogja dan gue belum tau banyak daerah2 di sini jadi gue (kata
bagus) kayak turis gitu. Hahaha.. Yang gue tau cuma tugu doang karena gue dulu
(8 tahun yang lalu) pernah nginep di hotel dekat situ.
Kita lewatin Malioboro,
stasiun (gatau namanya), dan lain-lain (mau sebutin banyak tapi gatauuu nama
daerahnyaaaa). Nah karena sudah bener-bener ekstra laper nih (tadi malem gue
kagak makan eh) jadi kami berhenti di sebuah warung makan. Namanya “Dapur
Sambal”. Entahlah itu di daerah mana.
Nah, kali ini gue nyari
menu yang agak spesial lah ya. Maklum gue makannya itu ituu terus sampe bosen.
Pernah gue makan ayam bakar Rp7.500,00 tiga kali berturut-turut saking malesnya
keluar cari makan. Oke balik lagi, gue pesen jus stroberi, nasi, dan bebek
kremes (tapi wujudnya kayak bebek padang). Yah, Alhamdulillah bisa menikmati
makanan. Jadi kangen Bontang ini makan bebek goreng favorit sama keluarga
*huhuhu*. Nah, pas gue sama Nadya mau bayar, si Bagus udah dari kasir aja itu
bayarin semuanya.
Pas gue tanya, “Berapa,
Gus?”
Dia jawab, “Sudah, tenang
aja!"
ALHAMDULILLAHHIRABBILALAMIN.
Ditraktir kita. Ahahaha.. Alasannya ini deket-deket ultahnya dia, jadi sekalian
aja ditraktir sekarang. Baiknya ini memang teman gue. Sudah di anterin
keliling-keliling, bayarin ongkos makan pula. Semoga mendapatkan pahala dari
Allah, Gus. Aminn.. Itulah hikmahnya bersilaturahmi. (Duit ane bisa ditabung
;D)
Kita beralih ke yang lain. Pas gue nyampe kosan, gue
ngeliat ada bapak-bapak lagi benerin pompa air. Memang sih dari kemaren sore
air di kosan gue agak bermasalah. Tapi yang bermasalah itu deretan kamar kos
depan gue sama semua kamar mandi di lantai atas. Kemaren Alhamdulillah tempat
gue gak mati air jadi gue tenang-tenang aja di saat yang lain pada susah (waduh
ga boleh gitu, Fin). Eh nggak taunya pompa di benerin, air di tempat gue kenak
imbas. Mati jugak. Sampe malem ini (baca: habis magrib) gue cuma nyisain air
buat wudhu doang. Dan gue MAU MANDI. MAU MANDI TAPI GAK ADA AIR RASANYA ITUUU. Sampe temen gue, si Ade, dia ngungsi ke kos temen gue yang kosannya rada jauuhh cuma buat numpang mandi. Gue mah malesan orangnya jadi males keluar cuma buat numpang mandi.
Akhirnya gue nunggu. Nunggu sampe airnya ngalir. Eh,
ngalir sih cuma airnya warna coklat kayak sungai. Sama aje kagak bisa dipake
mandi -__- . Alhasil gue biarin airnya ngalir terus sampe jernih. Dan nggak
jernih-jernih juga. Daan lama-lama, kembali mati. Udah mau Isya baru gue
ditawarin mandi di kamar mandi atas. Emang gak nyala sih airnya di atas, cuma Alhamdulillah
ya, air kerangan di dapur depan kamar gue itu nyala. Wau! Ternyata beda pipa.
Yah di kasih lah itu selang dari kerangan di dapur lantai bawah sampai ke atas
tepatnya di kamar mandi. Kan biasanya air ngalir itu ke bawah. Nah ini, air
ngalir ke atas. Super gila sumpah airnya bececeran ke mana-mana karena
selangnya tiba-tiba copot. Yah, gitulah ya. Tapi gue AKHIRNYA bisa mandi juga
dengan air yang di alirkan ke atas. Sampai sekarang (baca: 21.30) air di kamar
mandi gue belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Semoga besok pas gue bangun,
gue mau berangkat TO, airnya udah nyala jadi gue gak numpang mandi di atas
lagi. :D AMIN.
PART IV
(ALLAH MAHA BERKUASA ATAS SEGALA SESUATU) 27 Mei 2012
Alhamdulillahhirabbilalamin.
Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar! Maha suci Allah Tuhan
semesta alam Tuhan Yang Mahabesar. Sampai sekarang InsyaAllah kalimat suci
itu selalu wajib musti kudu dilafazkan. Gue bermaksud untuk berbagi kebahagiaan
bersama teman-teman pengunjung blog
semua.
Alhamdulillahirabbilalamin. Kemaren, tepatnya tanggal 26
MEI 2012 menjadi tanggal bersejarah yang kesekian kalinya. Pada hari itu ada
dua pengumuman besar mengenai kelulusan. Pagi hari, tepatnya pukul 09.00 WITA,
orang tua murid dan murid diundang untuk menghadiri pengumuman kelulusan UAN di
sekolah (baca : SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA, ALIAS VIDATRA). Nah,
gue pada saat itu gak bisa menghadiri momen penting itu karena sedang berada di
Yogyakarta, sedangkan tempat pengumumannya itu di Kota Bontang, Kalimantan
Timur Tercinta. Alhasil, Bapaklah yang bertugas untuk menghadiri acara tersebut
karena mama sedang berada di Yogyakarta juga. Yah, gue tungguin deh itu mulai
dari pukul 7 pagi WIB (disana pukul 8 WITA) tentang pengumuman kelulusan UAN.
Entah info dari Bapak yang mau ke sekolah maupun temen-temen di Bontang yang
selalu update status di twitter. Cukup tegang juga sih ya karena kemaren pas
UAN itu menurut gue dan teman-teman, soalnya LUMAYAN SUSAH. Mau gimana lagi ya,
mau gak mau harus dikerjain -,-. DAAAAAAAAAAAAAN. Alhamdulillahhirabbilalamin
SMA VIDATRA ANGKATAN 31 TAHUN 2012
LULUS 100 %
Sangat sangat sesuatu yang
harus disyukuri. Perjuangan sekolah tiga tahun, mulai dari kelas satu yang
masih bloon, culun, gampang dibodoin sampe kelas tiga yang udah pada jenggotan
dan kumisan, akhirnya kami lulus juga. Try out di sekolah itu sampai 12 kali
loh ya. Sampe capek dan jenuh banget sebenernya. Tapi itulah usaha para guru
buat kami supaya bisa lulus. Alhamdulillah.
Naah, yang kedua adalah
pengumuman SNMPTN jalur undaangan. Sebenernya pengumumannya itu tanggal 28 Mei
2012 (baca : Senin besok). Tapi gatau kenapa (awalnya gatau kenapa) jadi hari
itu juga pukul 17.00 WIB. Secara dikosan gue gak ada TV (Sedih banget
yaaaaaaaaaaaaa) jadi gue hampir2 gak up to date tuh tentang pengumuman
mendadak. Nah untungnya gue sering buka twitter jadi tau gitu (awalnya) isu
tentang pengumuman. Agak gak percaya juga sih karena UAN kemaren beritanya
sempat dimajukan jadwal pengumumannya. Akan tetapi (baku banget bahasanya -,-)
temen kos gue si ADE(sari Aviningtyas) itu ngasih tau tentang pengumuman
tersebut. Yaudah berhubung sudah jam stengah 5, langsung deh gue sama ade buka
laptop, nyalain modem, dan buka laman http://www.snmptn.ac.id/pengumuman/hasilundangan2012/.
Okelah teman-teman, mungkin karena LELET
MODEM GUE DARITADI SEHINGGA MEMBUAT LAMA, pas buka laman tersebut, waktu
penghitung mundur sudah menunjukan
00.10.34.
Deg-degan GILA! Sambil ngobrol deh kita tungguin itu. Pas sudah bisa dibuka
alias muncul textbox suru masukin NOMER PESERTA SNMPTN dan TANGGAL LAHIR, gue
duluan buka hasil seleksi gue dan ade gak boleh lihat apa yang terjadi sebelum
gue yang liat -,-.
Alhamdulillahhirabbilalamin. Saya lulus seleksi dan insyaAllah diterima di
Fakultas Kedokteran Gigi jurusan Pendidikan Dokter Gigi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Saya nangis. Saya tidak bisa berkata apa-apa selain menangis dan dalam hati
berucap syukur kepada ALLAH SWT.
Alhamdulillahhirabbilalamin juga.
Ade lulus seleksi dan insyaAllah diterima di jurusan Komunikasi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Kami berpelukan dan menangis bersama (so sweet Subhanallah).
Setelah itu saya berlari (jalan cepet aja sih kayanya) ke
kamar saya dan memeluk mama kemudian bilang. MA, AKU DITERIMA. Mama juga nangis
terharu subhanallah ya Allah.
Nggak lama kemudian, gue dan ade nyari informasi tentang
siapa-siapa saja yang diterima di PTN. Beberapa teman kami ada yang juga lulus
seleksi dan ada juga yang belum lulus seleksi.
Sekarang. Tugas kami adalah menyemangati dan mendoakan
teman-teman kami yang akan berjuang di SNMPTN TULIS pada tanggal 12-13 Juni
nanti. Kami yakin, segala sesuatu sudah ada yang mengatur dan itu pasti terbaik
untuk kita. Kita hanya mampu berusaha semaksimal mungkin serta berdoa dan
berdoa.
SEMANGAT UNTUK VIDATRA 31 YANG AKAN
BERJUANG DI SNMPTN TULIS. KALIAN PASTI BISA KAWAN-KAWANKU! INGAT PRINSIP KITA?
MASUK (SMA) SAMA-SAMA, KELUAR JUGA SAMA-SAMA. SEKARANG WAKTUNYA KITA SAMA-SAMA
MASUK KE PTN/PTS YANG KITA INGINKAN MASING-MASING UNTUK JADI ORANG SUKSES DI
KEMUDIAN HARI. SEMANGAT !!!
Saya mengucapkan terima kasih yang tak terduga (kalimat tidak efektif, jangan ditiru) kepada : ALLAH SWT, Mama dan Bapak Tercinta, Adek-adekku (Taris Tornado dan Abyan Syhan), keluarga besar saya, guru-guru SMA VIDATRA, keluarga besar VIDATRA khususnya Angkatan 31, serta teman-teman semuanyaaa . Semuanya atas doa dan dukungan kalian. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain memohon kembali kepada Allah supaya mendapat pahala dari-Nya. Amin Ya Rabb..
Saya mengucapkan terima kasih yang tak terduga (kalimat tidak efektif, jangan ditiru) kepada : ALLAH SWT, Mama dan Bapak Tercinta, Adek-adekku (Taris Tornado dan Abyan Syhan), keluarga besar saya, guru-guru SMA VIDATRA, keluarga besar VIDATRA khususnya Angkatan 31, serta teman-teman semuanyaaa . Semuanya atas doa dan dukungan kalian. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain memohon kembali kepada Allah supaya mendapat pahala dari-Nya. Amin Ya Rabb..
PART V
(little smile) si 5CM dan Cinta
Pertama (31 Mei 2012)
Hari ini gue seharian di kosan. Alhamdulillah setelah
diterima di universitas gue agak malesan buat bimbel. Yah gue mau cari les
bahasa inggris dulu sebelum kuliah. Jadi dari hari senin kemaren (baca: 28 Mei)
samapai hari ini (baca: 31 Mei), gue masih bersantai ria dan bermalas-malasan
di kos. Karna saking malesnya keluar kamar kos, makan malam pun delivery outlet
makanan. Hehe.. Yah beginilah gue kalo sudah mulai kumat. Masih mending
delivery, biasanya aja sampe gak makan. Parah deh. Pikir gue sih, ini kota
orang, kalo ada apa-apa susah urusnya. So, jagalah kesehatan Anda. Hehehe
Di kosan juga gue gak bengong seharian di tempat tidur ngeliatin
plavon melulu. Kayak gak ada kerjaan lain aja ya. Begok! Haha.. Gue masih
nyelesain baca novel “5 CM” penulis Donny Dhirgantoro. Novel itu sih sudah
lama. Sejak tahun 2005, tapi sampe sekarang masih jadi national bestseller. Gue udah tau novel itu dari jaman gue SMP.
Tapi gak ada niatan buat baca. Soale ngene (kumat), dulu covernya tuh warna
hitam kelam. Cuma ada tulisan “5 CM” di tengah cover. Nah, gue kirain tuh novel
jenis horror. Yah tau kan gue orangnya agak penakut hahaha, jadi gak gue baca
tuh novel. Udah sekitar 6 tahun berlalu, ketika kakak sepupu gue pas berkunjung
ke kos gue cerita tentang isi novel itu. Dan ternyataaa bukan novel horror kok.
HAHAHAHA. Serasa orang begok gue!
Diceritain deh tuh sedikit intisari dari si novel. Batin
gue, Waduh kayanya bagus juga tuh novel.
Kebetulan yah, pas gue main ke kamar kos temen gue (kamarnya cuma didepan kamar
gue, jadi tinggal ngesot juga bisa), dia pamer tuh baru dari Gramedia beli
beberapa buku. Dan salah satunya yaa itu tuh, si “ 5 CM”. Walah walah, panjang
umur nih si “5 CM” baru aja kemaren diomongin, eh sekarang nongol. Hahaha.. Oke
gue pinjem deh novel itu (sebelumnya belum), kalo dia udah selesai baca.
Nah, pas hari Rabu (baca : 30 Mei), gue (gak tau kenapa)
pingin banget ke Gramedia. Awalnya sih Cuma nyari buku-buku tentang prodi gue
di kuliah, sekalian cari buku toefl. Eeh pas gue lewat rak-rak buku yang di
atasnya ada papan bertuliskan “NOVEL”, mata gue gak bisa tuh lepas dari
buku-buku di situ. Yaudah deh gue liat-liat novel sekitar situ.. Eeeh nggak
taunya ada si “5 CM” muncul. Hahaha.. Dalam
hati gue, beli nggak yaa.. beli
nggak yaa.. Hati gue bilang, “Gak
usah beli, habis-habisin duit aja. Pinjem aja punya Dinda (baca : temen kos
gue)”. Tapi kok tangan gue bergerak perlahan-lahan menuju si “5 CM”. Udah
mulai panik nih, kok hati sama tangan gak se-hati (apasiiihhh). Yaa mau gimana
lagi ya, hati kan cuma bisa ngomong doang sedangkan si tangan yang bertindak
atas segala sesuatu. Hahaha.. Jadi deh gue beli tuh si “5 CM” HAHAHA..
Dan tadi sore tepatnya pukul 16.30 menit gue selesai baca novel itu. Kalo aja ada handycam yang
ngerekam gue atau CCTV , pasti yang ngeliat video dari gue awal baca sampe
akhir baca, ngira gue orang gila. Parahh! Sumpah! Kadang gue ketawa-ketawa gak
jelas, tiba-tiba nangis, tiba-tiba guling-guling, baca syair-syair aneh bin
ajaib kagak ngerti dan lain-lain. Huehehehe.. Memang, si “5 CM” ini bagus
sekalee isinyaa (telat banget lu, Fin). Yang mau tau ceritanya langsung baca
aja tuh si “5 CM”. Udah ganti cover kok jadi gak akan ngira isinya horror.
(cover tanpa kacamata ya!) :D
Selain baca novel di kosan, gue juga pingin nonton film.
Yang romantis dikitlah. Ciyeeeehhh (alay, fin -,-). Gue punya film, jaduuuul
banget tapi gue suka banget sama tuh film. Judulnya “Cinta Pertama”. Taukan?
BCL yang jadi pemeran utama. Gue suka sama tuh film selain pemeran “Sunny”
GANTENG (baca: Ben Joshua), ceritanya juga membuat hati mengharu terhanyut
larut. HMNNH.. Gue nangis (bodo amat, kagak ada yang liat juga!) nonton film
itu. One quote deh ya yang paling gue suka.
cinta pertama part 10 to 10
"Manusia memiliki mimpi. Ada yang mengejar dan mewujudkannya. Ada yang mundur dan membuangnya. Ada pula yang diam, dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya. Dan aku, akan menjadi manusia yang terakhir itu."
PART VI
Tetangga Kos (5 Juni 2012)
Tetangga Kos (5 Juni 2012)
Pagi ini (baca: 11.25 >> angggap aja pagi) gue baru
saja masak ueenaaak buat sarapan (buka: ). Yah, itung-itung mengisi kebosanan. Dan resepnya
itu gue coba-coba dari internet. Walaupun hasilnya tidak terlalu mengecewakan,
tapi tetap saja kalo gue makan makanan buatan sendiri itu rasanya wes enek.
Tapi, enak juga ;D.
Oke, berbicara masalah lain selain sarapan. Hari ini di
kosan hawa-hawanya tidak seperti biasa. Mbak-mbak kos yang kamarnya di atas
berjumlah 6 orang udah pada balik lagi ke asalnya, Malang, karena tugas PKL di
RSUP dr. Sarjito-nya sudah selesai. Kenapa tidak seperti biasa? Pertama, kalo
pagi-pagi gue bangun sholat subuh itu karena mbak-mbak di atas pada ribut antri
kamar mandi buat wudhu. Jadi secara gak langsung mereka-mereka yang ribut (nya minta
ampun) bangunin gue dari tidur buat sholat subuh. Kedua, biasanya nih kalo
malem gue sering di anterin makanan sama mbak-mbak kos yang lagi masak di
dapur. Secara nih ya, kamar gue berada di depan dapur. Kena imbas deh gue
HAHAHA. Ketiga, mbak-mbak kos yang gue bicarakan ini adalah mahasiswa-mahasiswa
jurusan gizi kesehatan. Jadi, kita dapat konsultasi GRATIS yang bermanfaat
banget. Kita jadi tau tuh makanan-makanan yang notabene bilang gak ada
boraks/formalin eh taunya pas di uji positif mengandung bahan-bahan tersebut.
Keempat, kita sharing pengalaman masing-masing. Ya, kalo saya mah bisanya Cuma cerita
tentang Bontang doang, soale (maklum ya) dari lahir sampe SMA ya di Bontang.
Nah, mbak-mbaknya ini cerita macem-macem deh. Mulai dari Kota Malang, biaya
hidup di sana, kuliah, sampe PKL ke desa-desa terpencil. Seruuu deh pokoknya
kalo ada mereka. Walaupun RIBUT!.
Tapi sekarang, suasana di atas maupun di bawah berasa kuburan (gak gitu juga sih sebenernya). Menjelang magrib, kalo penghuni lantai atas yang selain 6 orang itu belum pada pulang dari aktivitasnya, di atas GELAP BANGET SUMPAH. Jadi, gue sama Dinda yang nyalain lampu di atas (baca: sambil membawa senter). Terus juga, rasanya kangen dengan suara ribut-ribut yang bikin anak kos bawah ketawa-ketawa kalo mereka lagi berantem. Seru deh jadi gak sepi. Tapi itu dulu. Dulu itu tapi. Sekarang masih sepi karena masih banyak maba yang booking kamar-kamar di atas belum pada dateng. Yah, gue tunggu aja. Suana apalagi yang akan tercipta. Huehue
Tapi sekarang, suasana di atas maupun di bawah berasa kuburan (gak gitu juga sih sebenernya). Menjelang magrib, kalo penghuni lantai atas yang selain 6 orang itu belum pada pulang dari aktivitasnya, di atas GELAP BANGET SUMPAH. Jadi, gue sama Dinda yang nyalain lampu di atas (baca: sambil membawa senter). Terus juga, rasanya kangen dengan suara ribut-ribut yang bikin anak kos bawah ketawa-ketawa kalo mereka lagi berantem. Seru deh jadi gak sepi. Tapi itu dulu. Dulu itu tapi. Sekarang masih sepi karena masih banyak maba yang booking kamar-kamar di atas belum pada dateng. Yah, gue tunggu aja. Suana apalagi yang akan tercipta. Huehue
Bagi gue silaturahmi sesama tetangga kamar kos itu
penting banget. Kita bisa tau dia siapa, dari mana, tujuan di Yogyakarta itu
apa, hobynya apa. Kalo kita gak tau menaukan bisa aja itu anak teroris yang
lagi ngumpet.
Oiya, samping kamar gue ini ada anak kos baru. Udah beberapa hari ini sih
dia di situ (sekitar 5 hari). Tapi.... Baru tadi nih habis gue masak-masak, gue
melihat penampakannya. Oke jadi gue bermaksud pingin tau, Lo itu siapa? Dan
status lo itu apa?
Saat dia parkir sepeda di
depan kamarnya, gue panggil-panggil gini, “Mbak (suara halus).”
Dia gak noleh! Gue panggil
lagi, “Mbak! (agak keras)”
Gak noleh lagi!, “Mbak
yang pake jaket item! (KERAS)”
Astaga naga dia gak noleh
juga. Budek kali nih orang. Selanjutnya gue tutup pintu kamar sedangkan dia
lagi buka jendela kamar. Otomatis kan deket banget tuh jarak gue sama dia.
Gue panggil lagi, “Mbak,
mbak, mbak!”
EH KAMPRET, Gue malah
ditutupin korden kamarnya. Sompret kepret nih orang.
Gak sabar nih gue langsung
gue KETOK (GEDOR) pintu kamarnya. Baru dia buka.
Tau lo kenapa dari tadi
gue panggil-panggil dia gak denger? Sompret ternyata dia pake HEADSET. ASEM.
Setelah dia buka
headsetnya baru dia denger suara gue. -,-
“Mbaknya maba?
“Ah, enggak. Saya baru
pindah.”
“Oh, kuliah ya?”
“Ah nggak,”
TRUS APA DONG.
“Ooo trus?”
“ Saya lagi nunggu ujian SNMPTN,”
“OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.”
Bilang dong! Jangan bikin gue jadi orang bego karena terus-terusan nanyain lo
yang gak jelas!
Yah begitulah ya. Akhirnya
saya “lumayan sok tau” anak kos sebelah kamar saya. Dari pada gak tau sama
sekali kan? Apa salahnya gue tanya meskipun mungkin agak gak perlu. :D Selamat
menjadi anak kos samping kamar gue! Jangan kapok dengerin suara merdu gue tiap
malem .. Hehehehee
PART VII
Share pengalaman (10 Juni 2012)
Hari ini gue dapet bertemu sama kakak kelas gue.
Dua tingkat di atas gue. Dia temennya yang punya kosan gue. Namanyaa (sebutin
gak yaa.. haha). Sebut aja Mr. X. Dia itu juga mahasiswa UGM fakultas teknik.
Siang tadi, dia datang ke kosan gue. Penasaran katanya. Kaya apasih kosan Adre. Penasaran gue. Nah, pas dia main ke kos, berceritalah kami bertiga di depan kosan. Kaya reuni tapi bukan reuni. Obrolannya gak jauh-jauh dari UAN, SNMPTN, universitas, kuliah, dan Kota Jogja. Gue ngaku deh kalo ditanya “Udah kemana aja lo disini”, gue jawab “Belum kemana mana, Kak”. Pasti selalu di ketawain. HAHAHAA.. Yang gue tau itu cuma Amplaz, Jolie (Jogja Jewellery), Kota Baru, sama Malioboro –doang-.
“Iya tuh, Kak. Gue pernah nyasar sampe Daerah Gejayan”
“Yampuuuun. Itu mah gak nyasar! Itu deket aja dari siniii -,-“
Yah,
pokoknya kalo gue nemu jalan baru dan bingung cari jalan pulang, gue bilang itu
NYASAR. Sedekat apapun jalannya -,-.
Nah,
habis siang tadi dia pulang, malemnya nih dia ngajakin keluar cari makan.
Mumpung di tawarin ya (dan gratis tis.. huehehehe) gue mah nggeh nggeh aja.
Walaupun agak gerimis, kita tetep cari makan kalo nggak ya kelaparan. Si Mr. X
ini ngajak makan di warung makan pinggir jalan deket SMAN 3 Jogja. Nah, katanya
nih menu favorit di situ adalah nasi goreng. Namanya nasi goreng padmanaba.
Entah itu nama nasgornya atau nama tempatnya mbohlah yang jelas gue
dikasitaunya gitu. Wah gerimisnya tambah deres. Mana kami gak dapet tempat yang
ada tendanya. Mau lesehan? Yah makan nasi goreng campur air hujan dong kita.
Akhirnya kita tunggu sampe pengunjung yang makan di tenda itu selesai, barulah
dapet tempat. Sambil makan, kami ngobrol deh.
Si kakak
Mr. X itu cerita banyak tentang pengalaman kuliahnya. Mulai dari dia gak masuk
(dalam waktu yang lama) karena pingin cari kerja, sampe ternyata dia kuliah
sambil kerja part time di PH. Salut banget deh gue sama si kakak ini. Pantes
motornya gede gitu karena nabung duit kerja (yang ini gue nebak). Sebenernya
asik ya kuliah sambil kerja. Duitnya bisa nambah duit jajan. Tapi sih katanya
itu sementara aja. Mumpung waktu kuliahnya belum terlalu padat. Capek sih kerja, tapi asik.
Yah kak,
aku juga pingin kerja part time. Kaya di tivi-tivi itu. Hahaha.. Tapi banyak
banget faktor yang gak ngedukung buat gue kerja. 1. Pasti orangtua gak izinin
(karna gue cewek). 2. Pasti ditanya, “Kurangkah duit jajanmu yang Bapak kasih?”
3. Gengsi orangtua (pasti ada) 4. Kuliah gue kayanya nuntut gue terus buat siap
kerjain tugas (setia setiap saat). 5. Gue masih terlalu dini (kecil) buat tau
urusan kerjaan 6. Gue gak bisa bahasa Jawa (kan rata2 pengunjungnya ngomong
Bahasa Jawa) 7. Gue ada waktu “main” sama temen2 dan masih banyak faktor
lainnya.
Habis
makan di situ gue di kasih tau beberapa tempat makan di Jogja. Biar gak katrok
trok lah. Rumah pohon, ramen, rumah biru, warung murah enak, dan lain-lain.
Oke, yang bikin gue agak merinding tuh pas dia cerita gini,
(kami
lagi ngelewati jalan podocarpus 2 komplek perumahan dosen)
“Eh, tau
gak. Di jalan yang sebelah sana kan jalannya sama kaya jalan yang kita lewatin
ini,”
“HMmnn..
Iya terus?”
“Nah
pernah denger berita gak? (pertanyaan retoris) Duluu tahun berapa gitu, dijalan
sebelah itu pernah ada peristiwa pembacokan. Pokoknya rame diberita tentang
aksi-aksi pembacokan di Jogja itu ya di jalan sebelah sana,”
“Haaah?
Beneran? Matinyaaa. Pantesan ini tempatnya SERAM GAK ADA LAMPU TERANG. RUMAH
DOSENNYA PADA GELAP-GELAP (jangan lebay, Fin -,-),”
“Iya
sih, tapi itu sudah duluu kok. Lupa tapi aku tahun berapa,”
“Iya
tetep aja gue MERINDING KALO DENGER CERITA LO. Jalan sana kan sering gue
lewatin dan deket kosan gue. Malem lagi. Matinyaaa. Pantes hawa-hawa disitu-itu
agak “berbeda”.
“HAHAHA,”
gue malah diketawain -,-
Nah,
sampe situ aja terus gue pulang karena takut si Mas Adre kunciin gerbang kos
(kayak di rumah gue dong). Tapi gue dijanjiin mau ditunjukin tempat-tempat
makan dan tempat-tempat bagus lainnya yang ada di Jogja. Supaya gue gak KATROK
katanya -,-..
0 komentar:
Post a Comment