kelompok kami (afina, yuda, purna, azil, febri, ita, dayang, ferdi, Ayu, Ibu Herfen, amel)
Tanggal praktikum : 20 Oktober 2010
Tempat : Ruang Biologi (Ruang R)
Pembimbing : Dra. Herfen Suryati
Judul Praktikum : Mengamati jaringan dan organ pada hewan
Pemakalah :
- Afina Alfasia
- Amalia Anandasari
- Indira Dayang M.
- Tirta Wira Yuda
- M. Febrianto Ramadhan
- Fadhli Dzil Ikram
- Nurul Masyitah
- Ayu Novianti Kurniasih
- Purna Satria Nugraha
- Ferdian Hanmi
Kelas : XI IPA 1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Setiap organ organism multiseluler baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia tersusun atas jaringan. Apakah macam-macam jaringan pada tumbuhan sama dengan macam-macam jaringan pada hewan? Tentu tidak. Oleh karena sel penyusunnya berbeda, jaringan yang disusunnya pun akan berbeda.
Kumpulan organ yang berkait di dalam satu fungsi atau lebih akan membentuk suatu system organ. Selanjutnya, kumpulan system organ akan membentuk suatu organisme (individu). Setiap organ pada hewan memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa organ tersebut membentuk suatu system organ yang memiliki fungsi yang berbeda juga dengan system organ yang lain. Dalam makalah ini kami akan mengamati beberapa jaringan dan organ pada hewan.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa saja nama jaringan yang terdapat pada hewan ?
- Di manakah letak jaringan-jaringan yang terdapat pada hewan ?
- Bagaimana bentuk dari jaringan-jaringan tersebut ?
- Apa fungsi dari jaringan-jaringan tersebut ?
- Apa saja nama organ tubuh yang terdapat pada hewan ?
- Bagaimana bentuk organ-organ tersebut ?
- Apa fungsi dari organ-organ tersebut ?
C. TUJUAN
- Mengamati jaringan hewan secara langsung.
- Mengetahui bentuk jaringan hewan.
- Mengetahui letak jaringan hewan.
- Mengamati organ hewan.
- Mengetahui bentuk organ pada hewan.
II. MATERI POKOK
JARINGAN HEWAN
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
01. Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
Berdasarkan struktur :
-Epithelium pipih (squamous)
-Epithelium batang (columnar/silindris)
-Epithelium kubus (cuboidal)
No. | Bentuk Epitelium | Lapisan epitelium | Fungsi + letak |
01. | Epitelium pipih | Epithelium pipih selapis | Untuk proeses difusi,osmosis, filtrsai dan sekresi.Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, selaput perut. |
Epitelium pipih berlapis | Sebagai pelindung. Terdapat pada epithelium rongga mulut, rongga hidung, esophagus. | ||
02. | Epitelium silindris | Epithelium silindris berlapis tunggal | Untuk penyerapan sari-sari makanan pada usus halus(jejunum dan Ileum) dan untuk sekeresi sebagai sel kelenjar. |
Epithelium silindris berlapis banyak | Sebagai pelindung dan sekresi | ||
epithelium berlapis banyak semu (pseudocolumner) | Untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan. | ||
03. | Epithelium kubus
| epithelium kubus berlapis tunggal
| Untuk sekresi dan pelindung. Terdapat pada lensa mata dan nefron ginjal. |
epithelium kubus berlapis banyak | Sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan,sekresi dan absorbsi. | ||
04. | Epithelium Transisional
|
| Merupakan jaringan epithelium yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah seiring dengan berjalannya fungsinya. Terdapat pada ereter, urethra, kantong kemih. |
05. | Epithelium kelenjar
|
| Merupakan jaringan epitjelium yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk membantu proses fisiologis. |
Kelenjar eksokren | Kelenjar yang berada di jaringan kulit atau bawah kulit. Untuk membantu metabolisme dan komunikasi | ||
|
| -Kelenjar endokren
| Kelenjar yang terlaetak di dalam tubuh dan sering disebut sebgai kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran bagi sekretya sehingga sekretnya langsung dilepas ke darah. Fungsi untuk metabolisme |
02. Jaringan Ikat
a. Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ. Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
Sel-sel jaringan ikat:
a. Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks
b. Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
c. Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
d. Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
e. Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya:
Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.
Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang. Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligamen.
b. Kartilago (Tulang Rawan)
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa.
Berdasarkan susunan dan matriksnya, kartilago dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Kartilago Hyalin
Matriksnya berwarna putih kebiruan dan transparan, dengan konsentrasi serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai rangka pada saat embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada.
- Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh, dengan serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk satu berkas sehingga bersifat keras.
- Kartilago elastis
Matriksnya berwarna kuning dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala.
03. Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu :
Tulang kompak (keras) : Tersusun atas matriks yang rapat.
Tulang Spons (bunga karang) : Matriksnya tersusun longgar.
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Komponen penyusunnya adalah eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah puith), dan trombosit (keping darah).
Eritrosit : Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.
Leukosit : Mengandung inti sel dan dapat bergerak, terbagi menjadi dua, yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.
Trombosit : tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar, dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.
05. Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.
06. Jaringan otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas.
Berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Otot Polos
Bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.
b. Otot Jantung
Merupkan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah bekerja tidak di bawah pengaruh otak namun dapat berkontraksi secara ritmis dan terus menerus.
c. Otot lurik
Berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot lurik bekerja di bawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh sehingga sering disebut sebagai otot rangka.
07. Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.
08. Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon.
Organ dan Sistem Organ hewan
Organ Hewan
Merupakan gabungan dari beberapa jaringan yang berbeda-beda untk mendukung satu fungsi atau lebih. Berdasarkan letaknya organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam misalnya hati dan jantung. Organ luar misalnya kulit, mata, telinga dan hidung.
Sistem Organ
Sistem organ adalah gabungan dari beberapa organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu. Pada tubuh hewan tingkat tinggi setidaknya terdapat 9 macam system organ.
- Sistem pencernaan
- Sistem endokrin
- Imunitas dan Sistem imun (kekebalan)
- Sistem integumen
- Sistem limfatik
- Sistem otot
- Sistem saraf
- Sistem reproduksi
- Sistem pernafasan
- Sistem skeletal (rangka)
- Sistem urin
- Sistem Sirkulasi (kardiovaskular)
Transplantasi Organ
Transplantasi organ adalah proses pencangkokan organ tubuh manusia atau hewan yang satu ke manusia atau hewan yang lainnya. Transplantasi paling aman jika jaringan atau organ yang ditransplantasikan barasal dari tubuh sendiri, Contohnya kulit.
Pengamatan Jaringan dan Organ Hewan
Tujuan :
Mengamati jaringan dan organ pada hewan.
Alat dan Bahan :
- Satu ekor kelinci
- Jarum pentul
- Tissue
- Eter
- Silet
- Pisau tajam
- Kapas
- Koran
Cara Kerja :
- Siapkan alat dan bahan ( kelinci, tisu, jarum pentul, silet, dan eter ).
- Tuangkan eter pada tisu, setelah itu bius kelinci dengan menggunakan eter selama tiga menit. Bila dalam waktu tiga menit kelinci masih sadar, maka kita dapat menusukkan jarum pentul ke pusat kesadarannya pada bagian kepala yaitu di otak.
- Pastikan kelinci dalam keadaan tidak sadar, kemudian bedah kelinci pada bagian perutnya dengan menggunakan silet dengan keadaan terlentang.
- Amati bagian-bagian organ dan jaringan pada bagian dalam tubuh hewan.
Hasil Pengamatan :
III. PENUTUP
A. SARAN
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antaranggota lebih diperhatikan supaya pekerjaan cepat selesai. Penggunaan eter harus dilihat kondisinya apakah masih bisa bekerja dengan baik atau tidak. Karena jika telah kadaluarsa, kelinci susah untuk dibius sampai pingsan.
Suber Catatan : prestasiherfen.blogspot.com
DOKUMENTASI
Pengalaman yang langka loo bisa membedah kelinci :)
dokumentasi lainnya..
2 komentar:
wow itu praktek yg keren ;)
harusnya kelincinya di bunuh dulu jangan langsung di bedah, wlpun hny sebatas pembiusan tp kelincinya masih hidup. sebenarnya kalau hny sebatas mengamati organ pada praktikum coba digunakan mencit saja krn masih sama2 mamalia. tp terobosanlah anak sma udh dikenakan anatomi organ dalam secara langsung oleh sang guru..
Post a Comment